Jumat, 17 Desember 2010

Aminah

Tanpa bekal seseorang yang melakukan bepergian pastilah kebingungan di jalan ,gimana nantinya kalau di jalan terjadi apa-apa kan repot juga jadinya,seperti dulu aku pernah melihat seorang wanita sedang menangis sambil menggendong anaknya di depan terminal Raja Basa Lampung.ketika aku sapa dengan tangis bercucuran ia jawab bahwa semua barangnya telah lenyap di ambil orang.”anaknya yang berumur 3th menangis minta makan,rupanya sudah dua hari dua malam tidak makan.duh kasihan juga aku, mungkin kalau orang dewasa kuat menahan lapar sampai tiga-empat hari ini anak baru tiga tahun harus di paksa alam untuk berpuasa tampa sahur lagi.”ibu yang bernama minah ini tak berani meminta pada siapa pun hanya diam,bingung,stres,mau berbuat apa dia tidak tahu lagi.”

“buk ini silahkan makan dulu ada nasi uduk lauk tempe kalau mau,ini ada juga susu kotak buat dedek.”
“waduh makasih Den,aden baik sekali …..”
dengan lahapnya ibu Minah menyantap nasi uduk walau hanya lauk tempe,cukuplah buat menganjal perut yang sudah dua hari tak terisi,dengan rasa kasih ia pun menyuap anak semata wayangnya yang baru berusia tiga tahun itu.dia hendak pulang kampung di jawa,aslinya dia orang Wonogiri Jawa Tengah,sudah sepuluh tahun merantau di Jambi,beliau ikut suami sebagai transmigrasi.ada kabar dari Wonogiri bahwa keluarganya meninggal maka dengan modal manjual hasil kebun dan juga pinjem alias ngutang tetangga iapun berangkat mudik,yang namanya orang biasa uang 2juta rupiah sudah cukuplah banyak gak bermaksud ngece lho buk tapi bagi orang kaya yang bergelimang duwit segitu sih tak berarti apa-apa.naik bus ekonomi jurusan Jambi – Lampung,Raja Basa.rencananya kemudian transit Lampung – Wonogiri.”mak aku mau pipis dulu”anak yang baru berusia tiga tahun itu merasa kebelet hendak buang air kecil,sang ibuk yang penuh kasih akan merawat anak dengan segala kasihnya.”waduh nak pipisnya disini saja ya”
“he…buk….siapa yang suruh anakmu kencing disitu”dengan membentak lelaki bertubuh kekar penuh tatto itu membentak,spontan saja sang ibuk kaget ketakutan”aduh maaf pak eh …om ini anak saya sudah kebelet pipis je….!

“kwe orang gak tahu aturan ya….ini tempat umum…kalau tetep ngeyel aku denda kwe 2juta…”
“semakin ketakutan ibuk ini jadinya ,badanya gemetar keringat dingin mengucur deras dengan suara parau ia menjawab.”jangan om uangku sebesar itu hasil dari kebun belum lagi aku pinjem tetangga.dalam hati ia berpikir lho om kok tahu kalau aku membawa uang sebanyak dua juta,rencananya uang ini aku buat untuk selamatan atas meninggalnya salah satu keluarga di jawa,tapi kenapa lelaki ini kok tahu ya…dari mana dia tahu apa mungkin dia punya ilmu terawang uang yang di bawa setiap para penumpang.” Setelah anaknya di ajak ke toilet,ia kembali menuju bus yang hendak membawanya ke pulau Jawa.”oalllaaah gusti….mati aku……..”

dalam keadaan bingung dan takut apalagi seseorang yang tidak biasa bepergian akan mudah di kelabuhi dengan berbagai macam trik gombal,sasaran para perompak kelas kacangan adalah para wanita terutama yang terlihat takut dan terkesan orang kampung, maaf ya buk jangan tersinggung bukanya ngece lho.makluk yang tercipta dengan golongan hawa,dan berjenis kelamin wanita inilah kerap jadi sasaran empuk lantaran kelemahannya,padahal kita tahu dari rahimNyaLah kita menjadi ada dan berada……!!!

”saking takutnya tanpa sadar wanita ini menunjukan uang yang di bawanya “
“sambil terbata bata iapun menjawab,baik om…biar saya bawa anaku ke toilet..tapi tolong uang saya jangan di minta ya om,keluarga ada yang meninggal.”

“uang segitu banyak,jangankan penjambret yang sudah menjadi pekerjaan tiap harinya,orang biasapun mungkin berubah pikiran dan Iman yang selama ini di junjung akan berubah pikiran.tapi wong memang pekerjaanya adalah mencopet,menjarah,menodong dan menipu ini adalah hasil hunting yang empuk,bagai menangkap ikan kakap di daratan,cep cumut tinggal ambil begitu mudah bukan.”

“dua hari dua malam wanita ini hanya menunggu dan menunggu kelak orang yang membawa tasnya pasti akan mengembalikan.aku kan selama ini bekerja sangat jujur,tak mau menipu apalagi mengambil milik orang lain.setiap hari aku selalu berdoa memohon kepada SaNg penCipta agar dengan ketekunanku,aku bisa hidup tentram tanpa di ganggu dan di celakai orang lain.dengan penuh semangat keyakinan diri iapun terus menunggu,tiap ada bus yang berhenti ia bertanya pada penumpang Pak apa bapak tahu yang membawa tasku kemaren,”Lha ya gak tahu…dasar gila.”acuh bapak itu menjawab sambil geleng kepala dan pergi meninggalkannya.maap buk apa ibuk tahu yang membawa tasku tadi,?ibuk ini siapa mana aku tahu itukan tasmu sendiri tho…kok tanya aku dasar…….! Setiap ada orang yang datang selalu ditanyain pertanyaan yang sama,dua hari di tunggu tak kunjung datang,baru sadar kalau ternyata ia di tipu orang.sampai aku mendekatinya akupun di sodori pertanyaan yang sama,

”buk kenapa anaknya kok menangis,.?”
“mas,.. apa sampeyan tahu om yang kemarin bawain tasku aduh dimana ya kok gak datang-datang,?padahal itu uang akan aku pakai buat selamatan,kemaren keluarga ada yang meninggal,dengan penuh kepolosan dan kejujuran wanita desa yang lugu ini menceritakan kepadaku,”aku berusaha menjelaskan kepadanya bahwa ia sebenarnya di tipu lelaki yang mengaku petugas kebersihan terminal tersebut.”

“ah mas ini,kok menfitnah orang dosa mas bisa masuk neraka jahanam dan perbuatan menfitnah akan kena aZab dari Allah,swt.tak sadar aku mengelus dada,dalam hati aku berdoa duhai ibuk apunkanlah segala dosa,dan semoga wanita mulia ini terjunjunglah segala hormatNya….!

“selama hidup aku ini tak pernah menipu mas,apalagi mencuri dan mengambil barang milik orang,yang aku tahu aku selalu berdoa kepadaNya.niscaya Allah akan memberikan jalan kepada seluruh umat yang tidak meninggalkanNya”gimana aku harus menjelaskanya bahwa memang barang miliknya telah berpindah tangan,memang dasar dari kepercayaan adalah ada dalam diri yang paling hakiki kepercayaan,keyakinan menjadi modal utama bagi makhluk yang memiliki otak dan berjuluk manusia,setiap insan rasanya tahu dan mengetahui kalau kita harus meyakini akan keberadaanNya,dan janganlah kita sampai melupakan apalagi sampai menyekutukannNya.”benar buk 100% aku percaya dengan segala ucapan ibuk,tapi dunia adalah dunia kita hidup ada dan menjadi ada juga merupakan pilihan,manusia tinggal menjalankan apa yang menjadi pilihanya tersebut baik buruk yang akan dia kerjakan juga adalah pilihan bukankah orang bijak pernah berkata,rumus kehidupan dunia telah tercipta seiring terciptanya makhluk di muka bumi ini,ada siang nanti pasti datang malam,tercipta kiri dan di seimbangkan dengan kanan,kalau lurus pasti ada belokan,panas selalu berlawanan dingin,dan ada kebaikan pasti ada kejahatan maupun keburukan.dan lain – lain dan di situlah kita menjalani,maka tersebutlah dunia.hakekat dari perjalanan yang harus di lakoni manusia sebenarnya sudah mengetahui jauh lebih dalam dari hati suci dalam diri,orang selalu salah menafsirkan ketika Tuhan itu satu tapi ada di mana – mana,lantas apa yang kita kerjakan pasti telah di ketahui Tuhan,padahal sebenarnya kita sendiri sudah mengetahui persis apa yang akan kita kerjakan baik itu akibat selanjutnya,keberhasilankah atau justru kegagalan,baikkah yang telah kita kerjakan atau burukah yang kita lakukan,orang cenderung mengambil jalan pintas ketika sedang menghadapi masalah dengan cara melemparkan permasalahan pada syang pencipta dengan argumentasi simple,mungkin ini adalah cobaan dariNya kata orang.padahal akibat apa yang kita kerjakan sudah tahu sebelumnya jika kita berzina pasti akan berakibat pada permasalahan kandungan,jika kita berbohong diri kita sendiri sudah persis tahu untuk tujuan apa berbohong tersebut,jika kita mencuri dosa yang pertama kali di temui adalah jika kita tertangkap pasti di pukuli,kalau beruntung ya kita dapat rejeki kalau tidak ya pasti remuk di luar maupun dalam jeruji besi.demikianlah makrifat dari rumus terciptanya Alam ini.

“rasa keyakinanNya yang mendalam membuatnya percaya bahwa tasnya akan di kembalikan,dengan keyakinan yang tulus ini pulalah ia menjadi lupa bahwa ada insan kecil yang singgah di rahimNya selama sembilan bulan sepuluh hari,datang berkunjung ke muka bumi lewat perantara pintu surga sang hawa yang di kelak akan di panggilnya Ibu.

“mak aku lapar..mak aku pengin mimik….”

Anak lelaki yang pinter,dia sudah mengerti bahwa kalau lapar tinggal bilang ke mamak,maka sang mamak pasti akan menyuapkan nasi ke mulutnya,tapi semuanya itu menjadi terlupakan oleh sang mamak tasnya raip di ambil orang,tidak ada satupun orang yang di kenalnya yang ada dalam pikirannya adalah bahwa jika tasnya kembali maka ia akan segera berangkat meneruskan perjalanya menuju wonogiri.

“begini saja buk,sebaiknya ibuk disini dulu biar saya carikan tas ibu yang kemaren telah dibawa si O..om ,”aku segera berlalu dari hadapan ibu minah pergi meninggalkanya begitu sang ibuk pun berharap kelak aku akan kembali kepadanya bersama om yang membawa tasnya,aku berlalu sampai luar gerbang kutinggalkan ibu minah,cingak – cinguk aku mencari warung rokok coba ku raba ini kantong sudah kosong jangankan rokok uang tinggal seribu perak gimana aku bisa menghisap tembakau,uang sebelas ribu sudah aku belikan nasi lauk tempe dan aku beri pada wanita yang si kecil bernama agus tadi.sepanjang jalan aku berpikir kenapa ada orang yang bodoh ya,tapi sebenarnya gak bodoh atau mungkin belum tahu saja kali ya…?aku saja sudah pergi dari rumah tiga bulan tidak pulang jangankan ganti pakaian wong buat makan saja aku harus ngamen,kalau lagi beruntung ya ada sopir yang ngajakin makan,karena kemaren aku ikut jadi kernet dan disuruh cuci pasti baru aku bisa makan enak,”rokok buk dua batang…..!sisa seribu rupiah aku belikan rokok

Djarum.lumayan dapat dua batang,”Wuuuuuuuus…Woov asap tebal menggulung keluar dari dua lubang hidungku,sambil duduk di pinggir trotoar aku merenung gimana aku harus cari makanan ini sopir yang kemarin ngajakin narik sudah pergi duluan,ngamen sudah males kemaren aku habis kelahi tuh sama anak simpang

Tanjung Karang,dalam lamunan tiba – tiba bayanganku kembali terpikir wanita bernama ibu minah yang masih menungguku mencarikan O …o..om pembawa tasnya,biarlah…..?lama aku berpikir dan merenung sebaiknya aku segera ke pelabuhan saja di sana ada teman yang berdagang asongan siapa tahu aku bisa ikut jualan nanti aku pasti bisa makan hari ini.”kiri pak segera aku bergegas nangkring di samping truck yang akan menuju pelabuhan Bakahuni,”

“he…thus lagi ngapain kwe..”
“djammmput kwe tho dab liyung…sampai modar aku cari cari dua bulan ini gak ketemu dimana tho kwe kok menghilang.?
“tadi aku menolong wanita yang tasnya di rampas dua hari lalu.”

“O ooooallah itu tho….!he jika kwe yang ambil kasih ke aku biar aku kembalikan pada wanita itu,”ha..ha…sejak kapan kwe jadi malaikat …”serius ini neg gak mau kasih ya sudah kita tidak lagi sodara…..?aku membentak dengan keras kali ini.walau bertubuh kecil dia dua kali lipat tapi tak lagi takut bahkan mangkel dibuatnya,sabar,,,sareh dab.

“ini ambillah …,”

setelah semua aku ambil aku langsung pergi ke dalam terminal,kucari ibuk minah cingak cinguk aku mencari tak kunjung ketemu,jangan jangan itu wanita sudah pergi tau mungkin malah sudah mati,kesana kemari aku mencari tetap tak ketemu sampai petang tetap saja tak jumpa.putus asa aku coba kembali ,sampai depan pintu kulihat wanita paroh baya sedang bertengkar dengan wanita simpang terminal.merasa ada pendatang baru yang merebut lahannya mengemis, danyang simpang yang sudah lima tahun mengemis marah,kulihat mereka sedang beradu mulut,”

“bangsat kwe lonte ki, sana pergi jangan kesini lagi ini daerahku …”
lha dallah bukankah itu ibu minah,berlarian aku mendekat.he….he,…sudah sudah..jangan kelahi

“sudahlah ibu ini aku yang bertanggung jawab sebaiknya kwe menyingkir dulu”

“lho den sampeyan kan yang tadi pagi kasih saya nasi tempe tho…..Alhamdulillah…!gimana den ketemu tidak tas saya…?
“ya ya buk ketemu..ini tas ibuk kan tapi mungkin isinya sudah ada yang berkurang…!mari buk aku antar lagi ke dalam.?
“makasih ya den makasih ya akhirnya aku bisa pulang.”

setelah aku antar ke terminal dan membelikan tiket ke jawa wanita ini menghilang dari hadapanku pergi dibawa bus jurusan Lampung – Wonogiri.
“selamat jalan buk….jangan sampai kecopetan lagi ya…...
Wonogiri

Di tanah meratap aku menapak
Dilangit sunyi aku bermimpi
dalam renung aku punya nyali
kala hati merambat sepi

oh kemana Syang Yang Widi
kala Ku cari dalam hati

tersosok narai panjang membentang
pun Hawa membawa asa
terpana gemerlap surya Yakin
pun Fana kian membeda

Syang Yang Agung
aku merenung terkungkung….?

dalam asa Hawa merasa
nikmat Syurga sangat ku damba nan di puja
yakinlah fana merasa
Hawa tetap tak kuasa..???
Juli 1997 dambaan Hawa di terminal Raja Basa.

2 komentar:

  1. SElamat siang... ceritanya bagus sih... tapi kalau boleh usul, bagaimana kalau antar paragraf diberi jarak? supaya yg baca gak capek matanya, karena hurufnya kan kecil2 dan gak terlalu rapat spt di atas.

    BalasHapus
  2. wow .... nice post...
    pak makasih ya telah berkunjung di rumahku

    BalasHapus